Rabu, 17 Agustus 2022

E. Logika Penalaran Inferensi

 1.    Konsep Inferensi
       
Inferensi diambil dari istilah  bahasa inggris, yaitu inferencre yang mengndung arti penyimpulan. Kata kerja penyimpulan sendiri memiliki makna tindakan membuat simpulan atau konklusi. Jika diterjemahkan secara luas, inferensi adalah mekanisme pembuatan simpulan atau konklusi berdasarkan satu atau lebih proposisi. Dalam pelaksanaanya, metode inferensi harus mempertimbangkan faktor implikatur atau makna yang tersirat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.    Kebenaran Argumen
       
Argumen merupakan kumpulan pernyataan dengan bagian akhir dari pernyataan tersebut dapat dikaterogikan sebagai konklusi. Untuk menentukan validitas argumen yang dinyatakan, Anda harus memperhatikan beberapa aspek berikut.

a.   Tetapkan premis atau hipotetis dan ambil simpulnya.

b.   Gunakan mekanisme tabel kebenaran berdasarkan logika matematika yang telah                    dibahas sebelumnya, untuk menguji kebenaran hipotetis yang dinyatakan.

c.   Buatlah tanda pada setiap baris pernyataan yang dianggap benar.

d.   Jika ditemukan baris pernyataan kritis bernilai salah, pernyataan tersebut dapat dianggap        sebagai argumen invalid. Begitu pula sebaliknya, pernyataan yang benar dapat dianggap        sebagai argumen valid.

3.    Jenis Inferensi berdasarkan Jumlah Premis
       
Berdasarkan jumlah premisnya, inferensi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.

a.   Immediate inference atau inferensi langsung
           
Inferensi langsung adalah mekanisme penarikan simpilan secara langsung berdasarkan sebuah premis yang dinyatakan.

b.   Mediate inference atau inferensi tidak langsung
             
Inferensi tidak langsung adalah mekanisme pembuatan konklusi yang diambil dari beberapa premis yang memiliki keterkaitan secara logika.

4.    Metode Inferensi
        Dalam melakukan penarikan simpulan atau inferensi, terdapat empat cara yang dapat digunakan, yaitu modus ponens, modus tollens, modus penmbahan disjungtif, dan modus penyederhanaan konjungtif.

a.   Modus ponens
           
Modus ponens dapat dilihat pada contoh penerapan logika implikasi, yaitu agar premis menghasilakan simpulan bernilai benar.

b.   Modus tollens
           
Proses pengambilan simpulan denga tollens sebenarnya mirip dengan modus ponens. Perbedaannya adalah pada premis kedua simpulan merupakan negasi dari setiap proposisi pada premis paling awal.

c.   Modus penambahan disjungtif
           
Modus penambahan disjungtif menganut aturan bahwa suatu pernyataan dapat digeneralisasi dengan penghubung.

d.   Modus Penyederhanaan Konjungtif
             
Pada modus penyederhanaan konjungtif, jika beberapa pernyataan dihubungkan denga penghubung, Anda dapat mengambil salah satu pernyataan secara khusus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

G. Berpikir Algoritmik

  1.   Jenis Data dalam Penelitian         Filosofi berpikir komputasional identik dengan proses berpikir dalam menyelesaikan masalah dengan...