Kamis, 18 Agustus 2022

G. Berpikir Algoritmik

 1.   Jenis Data dalam Penelitian
       
Filosofi berpikir komputasional identik dengan proses berpikir dalam menyelesaikan masalah dengan cara menerapkan model ilmu komputer (informatika). Metode ini sering dikenal dengan istilah berpikir algoritmik, yaitu seolah-olah melakukan penalaran yang mirip dengan cara komputer. Nilai yang diinputkan, diolah, dan dihasilkan merupakan sebuah data yang dapat dibaca, dihitung, dan dianalisis. secara umum, dikenal dua jenis data, yaitu sebagai berikut.

a.   Data Kuantitatif
            Data kuantitatif adalah jenis data yang dipresentasikan dalam bentuk nominal angka, misalnya data kuantitatif yang memuat model skor antara 1 - 4.

b.   Data kualitatif
            Data kualitatif merupakan tipe data yang tidak dapat diukur nilainya dalam bentuk angka, basanya berupa kalimat, kata,gambar, dan model.


2.   Tekmologi Computational thinking

a.   Definisi dan Karakter
            Istilah berpikir komputational diadopsi dari konsep CT atau Computational Thinking yang pertama kali diperkenalkan oleh Jeanette wing pada 6 maret. Tujuan CT adalah efektivitas dan kecepatan pengambilan keputusan. Jika dilihat dari sisi penerapannya, CT memiliki dua aspek penting, yaitu sebagai berikut.
1)   CT sebagai tambahan dan mekanisme pemikiran dan penalaran manusia tanpa bantuan       teknologi.
2)   CT sebagai metode pemecahan masalah (problem solving) yang didesain agar dapat              dijalankan oleh manusia atau dengan bantuan mesin komputer atau melibatkan kedua            resource tersebut. 

b.   Elemen Computational Thinking
            Computational Thinking
memiliki enam bagian penting, yaitu sebagai berikut
1)   Abstraction
             Abstraction
adalah proses mengidentifikasi permasalan dan mengumpulkan potongan-potongan informasi yang belum bisa terbaca data yang siap dijadikandasar melakukan proses selanjutnya.

2)   Algorithmic thinking
             Algorithmic thinking meupakan langkah terstruktur dan sistematis untuk menyelesaiakan permasalahan yang ditemukan.

3)   Automation
             Automation
 merupakan bagian penting dalam CT yang bekerja secara otomatis dalam mengeksekusi setiap intruksi yang diberikan komputer secara berulang-ulang, cepat, dan efisien.

4)   Decompotion
            Decompotion
 merupakan proses penguraian komponen-komponen dalam permasalahan agar mudah dupahami, dipecahkan, kemudian dikembangkan dan dilakukan percobaan serta evaluasi.

5)   Debugging
             Debungging
adalah tahapan melakukan analisis dan evaluasi secara menyeluruh terhadap kemampuan, kapabilitas, serta performa sistem.

6)   Generalization
            Generelization
 dapat dikatakan sebagai langkah untuk mengenali, mengidentifikasi pola, kesamaan, dan korelasi antarmodul serta menganalisis fitur-fitur dalam sistem.


c.   Artifical intelligence (AI)
            Artifical Intelligen atau kecerdasan buatan adalah salah satu implementasi dari berpikir komputasi atau CT yang bertujuan memprogam komputer agar mampu berpikir. Definis AI dapat dibedakan dari beberapa persepsi, amtara lain sebagai berikut.
1)   Persepsi kecerdasan
2)   Persepsi riset
3)   Persepsi potensi bisnis
4)   persepsi logika pemrograman


d.   Sistem Pakar
      1)   Definisi sistem pakar
Sistem pakar merupakan salah satu cabang dari ilmu artifical intellegence dalam menyediakan data informasi serta menyelesaiakan permasalahan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman manusia yang dianggap memiliki tingkat pakar yang tinggi.

      2)   Kelebihan sisitem pakar
Kelebihan sistem pakar dalam menunjang pekerjaan sehari-hari meliputi hal seperti berikut.

a)   Memiliki basis data pengetahuan relatif besar.

b)   Mampu menyimpan data pakar dalam jangka waktu yang lama.

c)   Mampu melakukan perhitungan secra cepat dan tepat.

d)   Memperbaiki performa kerja sistem.

f)   Mengurangi delay pekerjaan dan meningkatkan responsibilitas sistem

Pada dasarnya, sistem pakar adalah sistem yang menampung, menyimpan, dan mengolah setiap data yang berisi kepakaran atau keahlian seorang atau tim pakar ke dalam sistem komputer.

     3)   Komponen sistem pakar
Untuk mendukung proses kerja sistem pakar, ada beberapa elemen penting yang harus tersedia, yaitu sebagai berikut.

a)   Sistem akusisi pengetahuan

b)   Knowledge base

c)   Inference machine

e)   User Inferencef

f)    Blackboard atau tempat kerja

g)   Subsistem perbaikan pengetahuan



Rabu, 17 Agustus 2022

F. Logika Konversi Bilangan

 1.   Jenis dan Format Bilangan
       
Pada umumnya, bilangan yang dikenal adalah kombinasi  dari angka 0 sampai 9. Angka-angka tersebut dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis bilangan, mulai dari bilangan biner, tenary, desimal hingga heksadesimal.

a.   Bilangan Berbasis 2 (Biner)
     
Bilangan biner hanya mengenal dua jenis amgka (numerik), yaitu 0 dan 1 mewakili keadan listrim (OFF) dan nilai 1 mewakili keadaan listrik ketika hidup (ON) Biner atau binary adalah standar format bilangan yang digunakan sebagai dasar operasi aeritmatika dalam CPU komputer sehingga sering disebut  dengan istilah bit atau bianry digit

b.   Bilangan Berbasi 8 (Oktal)
     
Format bilangan oktal hanya mengenal delapan jenis angka (numerik), yaitu 0,1,2,3,4,5,6, dan 7.

c.   Bilangan Berbasis 10 (desimal)
     
Sistem bilangan berbasis 10 atau yang lebih dikenal sebagai bilangan desimal memiliki 10 jenis angka numerik, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9.

d.   Bilangan Berbasis 16 (Heksadesimal)
     
Bilannga heksadesimal memiliki 16 jenis simbol yang terdiri atas 10 angka (numerik) dan 6 karakter, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E, dan F


2.   Teknik Konversi Bilangan
     
 Konversi adalah mengubah bentuk atau dapat dikatakan teknik mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lainnya, dengan tetap memiliki arti dan nilai yang sama. Ada dua teknik konversi bilangan yang biasa digunakan, yaitu teknik penjumlahan dan pembagian.

a.   Teknik Penjumlahan
             
Pada teknik penjumlahan, nilai bilangan yang dikonversi meruoakan hasil kali nilai bilangan tertentu, dengan bilangan (basis bilangan) berpangkat bulat.

b.   Teknik Pembagian
             
Pada teknik pembagian, bilangan awal yang akan dikonversi ke format tertentu, dibagi secara langsung.


3.   Sistem Penyandi Bilangan
     
Ketika Anda menginputkan operasi penjumlahan antara angka 11 dan 12 pada aplikasi kalkulator komputer. Sederhananya, kalkulator adalah bentuk minimalis fungsi CPU dalam komputer yang menggunakan teknologi rangkaian digtal untuk melakukan operasi aritmatika

E. Logika Penalaran Inferensi

 1.    Konsep Inferensi
       
Inferensi diambil dari istilah  bahasa inggris, yaitu inferencre yang mengndung arti penyimpulan. Kata kerja penyimpulan sendiri memiliki makna tindakan membuat simpulan atau konklusi. Jika diterjemahkan secara luas, inferensi adalah mekanisme pembuatan simpulan atau konklusi berdasarkan satu atau lebih proposisi. Dalam pelaksanaanya, metode inferensi harus mempertimbangkan faktor implikatur atau makna yang tersirat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.    Kebenaran Argumen
       
Argumen merupakan kumpulan pernyataan dengan bagian akhir dari pernyataan tersebut dapat dikaterogikan sebagai konklusi. Untuk menentukan validitas argumen yang dinyatakan, Anda harus memperhatikan beberapa aspek berikut.

a.   Tetapkan premis atau hipotetis dan ambil simpulnya.

b.   Gunakan mekanisme tabel kebenaran berdasarkan logika matematika yang telah                    dibahas sebelumnya, untuk menguji kebenaran hipotetis yang dinyatakan.

c.   Buatlah tanda pada setiap baris pernyataan yang dianggap benar.

d.   Jika ditemukan baris pernyataan kritis bernilai salah, pernyataan tersebut dapat dianggap        sebagai argumen invalid. Begitu pula sebaliknya, pernyataan yang benar dapat dianggap        sebagai argumen valid.

3.    Jenis Inferensi berdasarkan Jumlah Premis
       
Berdasarkan jumlah premisnya, inferensi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.

a.   Immediate inference atau inferensi langsung
           
Inferensi langsung adalah mekanisme penarikan simpilan secara langsung berdasarkan sebuah premis yang dinyatakan.

b.   Mediate inference atau inferensi tidak langsung
             
Inferensi tidak langsung adalah mekanisme pembuatan konklusi yang diambil dari beberapa premis yang memiliki keterkaitan secara logika.

4.    Metode Inferensi
        Dalam melakukan penarikan simpulan atau inferensi, terdapat empat cara yang dapat digunakan, yaitu modus ponens, modus tollens, modus penmbahan disjungtif, dan modus penyederhanaan konjungtif.

a.   Modus ponens
           
Modus ponens dapat dilihat pada contoh penerapan logika implikasi, yaitu agar premis menghasilakan simpulan bernilai benar.

b.   Modus tollens
           
Proses pengambilan simpulan denga tollens sebenarnya mirip dengan modus ponens. Perbedaannya adalah pada premis kedua simpulan merupakan negasi dari setiap proposisi pada premis paling awal.

c.   Modus penambahan disjungtif
           
Modus penambahan disjungtif menganut aturan bahwa suatu pernyataan dapat digeneralisasi dengan penghubung.

d.   Modus Penyederhanaan Konjungtif
             
Pada modus penyederhanaan konjungtif, jika beberapa pernyataan dihubungkan denga penghubung, Anda dapat mengambil salah satu pernyataan secara khusus.


D. Metode Penalaran

Jika ide merupakan imajinasi spontan yang mucul ketika menemukan permasalahan dalam pikiran manusia, penalaran adalah proses menyimulalam. Metode penalaran manusia dapat dikaterogikan menjadi tiga jenis,yaitu sebagai berikut.

1.   Deduktif
      Deduktif adalah metode penalaranyang difokuskan untuk menggalu informasi-informasi secara umum,kemudian dirangkum menjadi simpulan secara khusus. Pola pikir deduktif didukung oleh metode siligme dan silogisme, yang tersusun dari dua bagian penting pernyataa (premis) dan simpulan akhir (konklusi). Beberapa contoh aktifitas yang dapat menggunakan metode deduktif dalam pengambilan simpulannya, antara lain sebagai berikut.

a)    Melakukan operasi perhitutungan dengan aturan, operator, atau rumus tertentu.

b)    Mendeskripsi, merancang, dan menyusun jenis pembuktian langsung, tak langsung,               ataupun dengan konsep induksi matematis.
c)     Menetapakan simpulan berdasarkan aturam imferensi, memvalidasi pernyataan dan               membuat penyusun argumen yang falid.

Penalaran deduktif dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.

a.    Metode silogisme 
              Metode silogisme adalah teknik pengambilan simpulan yang dilakukan berdasarkan dua pernyataan sebelumnya. Ada dua metode silogisme yang dapat dipilih, yaitu sebagai berikut
1)    Silogisme negatif
               Ciri khusus yang dapat diidentifikasi dari pernyataan atau premis dengan metode                     silogisme negaif adalah penggunaan kata penghubung "tidak" atau "bukan"

2)    Silogisme eror
               Dalam mengambil simpulan dari dua premis, anda harus melakukan analisissecara                 teliti agar tidak memunculkan pemahaman yang salah atau eror.

b.    Metode entimen
              Metode entimen menerapkan pola pikir deduktif secara langsung tanpa melalui mekanisme silogisme. Hal tersebut mudah diketaui karena kebenaranya teruji.


2.    Induktif
       Induktif adalah metode penalaran yang bertolak belakang dengan deduktif. Altivitas yang serimg dikerjakan dalam proses penalaran induktif, yaitu sebagai berikut.
a)   Analogi yang dilakukan merupakan aktivitas pemgambilan simpulan dengan                            mempertimbangkan keseragama data atau proses.

b)   Generalisasi adalah teknik penetapan simpulan berdasarkan kumpulan data yang telah          dianalisis terlebih dahulu.

c)   Transduktif merupakan metode penarikan poin simpulan terahadap kasus yang bersifat            khusus, yang diimplementasikan pada kasus lainya.

d)   Memprediksi kebenaran jawaban terhadap persoalan, solusi pemecahan masalah,                  ekstrapolasi, dan interpolasi.

e)   Menggambarkan model, sifat, kenyataan, fakta, korelasi, atau hubungan, dan pattern              atau pola.

f)   Menerapkan teknik analisis terhadap pola hubungan situasi, kemudian disusun menjadi           konjektur.


3.   Abduktif
      Abduktif adalah metode penalaran yang dilakukan dengan mengambil salah satu opsi argumentasi atau alasan yang dianggap mendekatai kebenaran pilihan argumentasi. untuk menyelesaikan proses pemilihan argumentasi terbaik dari sekian banyak pilihan, ada empat solusi yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut.
a)   Simplicity atau kesederhanaan
             Prinsip Simple atau kesederhanaan dalam penjelasan pernyataan berdasarkan fakta akan mempermudahi analisis dan proses penalaran.

b)   Coherence atau koherensi
             Gunakan referensi atau rujukan yang falid dan kredibel dalam memberikan penjelasan.

c)   Predicbility atau prediktabilitas
             Pergunakan teknik yang menyajikan penjelasan, yang memiliki potensi besar untuk menghasilkan prediksi atau perkiraan yang dapat diterima atau disangkal.

d)   Comprehensive atau komprehensi
             Pilihlah penyajian penjelasan yang runtut dan menyeluruh serta detail sehingga tidak memunculkan ketidakpastian atau kebingungan

Senin, 15 Agustus 2022

C. Logika Matematika

 Dalam logika matematika, terdapat lima istilah yang sering digunakan,yaitu negasi, konjunsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi

1.    Negasi
     
 Negasi merupakan metode mengembalikan nilai sebelumnya, yang semula benar menjadi salah dan salah menjadi benar.Berikut adalah tabel kebenaran negasi

2.    Konjungsi
       
Konjungsi merupakan teknik penggabungan beberapa pernyataan yang kemudian dikenal dengan istilah pernyataan majemuk.Berikut adalah tabel kebenaran konjungsi

3.    Disjungsi
       
Disjungsu merupakan teknik perbandingan antara dua pernyataan (pernyataan majemuk) yang dihubumhkam dengan kata "atau" dan dipresentasikan dalam bentuk notasi simbol "v".Berikut adalah tabel kebenaran Disjungsi.

4.    Implikasi
     
 Implikasi merupakan salah satu penerapan pernyataan majemuk yang menggunaknkata penghubung "jika..., maka...".Berikut adalah tabel kebenaran Implikasi.

5.    Biimplikasi
       
Biimplikasi merupakan salah satu jenis permyataan majemuk yang dibentuk dengan menggunakan kata penghubung "...jika dan hanya jika..".Berikut adalah tabel kebenaran Biimplikasi.

B. Pernyataan dan Logika Proporsi

 1.  Definisi Proporsi
     
Dalam pembelajaran logika, anda akan dituntun untuk berpikir secara rasional dan logis. Untuk menyimulasikan penalaran awal yang baik, akan dijelaskan dengan cara penyampaian kalimat dalam bentuk pernyataan. Menurut KBBI, Penyataan merupakan hal menyatakan, tindakan yang menyataka, sesuatu yang dapat mengndung makna benar atau salah, tetapi tidak kedua-duanya.

        salah satu jenis pernyataan yang dapat dijadikan acuan dalam dalam komputasi adalah proposisi, yang mengandung pengertian metode untuk menyatakan sesuatu secara utuh sehingga dapat dinilai apakah pernyataan tersebut benar, salah, disetujui, ditolak, diterima, atau disangkal validitasnya. Dalam pernyataan, logika proposisi  dapat diidentifikasi berdasarkan empat elemen penting, yaitu sebagai berikut:

a.   Subjek merupakan konsep yang menjadi aktor utama dalam pernyataan, meliputi benda,        objek tempat, kejadian, orang,peralatan, dan lainya.

b.   Predikat adalah istilah perlakuan atau tindakan yang dilakukan atau dikenakan pada                subjek

c.   Kopula merupakan kata kerja (verba) yang menjadi pemghubung antara subjek  dan                predikat dalam sebuah pernyataan.

d.   Kuantor merupakan bagian dari pernyataan yang penulisannya disesuaikan dengam                kebutuhan, dengan tujuan untuk mengubah frasa pernyataan umum menjadi tertutup              dalam rangka mempertegas makna yang disampaikan

2.   Aspek Penggunaan dalam Proposisi
     
pernyataan logika proposisi berdasarkan aspek pemggunaannya dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.
a.   Aspek bentuk
     
1)    propisi tunggal adalah jenis pernyataan logika yang hanya terdiri atas satu subjek                     dan satu predikat atau dikenal dengan kalimat tunggal.

      2)    Proposisi majemuk merupakan jenis pernyataan yang memiliki dua predikat dalam                   penulisannya atau gabungan dari dua pernyataan tunggal proposisi.

b.   Aspek sifat
             
Jika dilihat dari sisi kebenaran dan penolakannya, model sifat proposisi dapat dikaterogikan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1)   Kategorial
             Kategorial merupakan jenis sifat dalam pernyataan proposisi yang memiliki nilai                       pembenaran atau penolakan (ingkar) secara mutlak tanpa syarat apa pun.

2)   Kondisional
              Kndisional merupakan pernyataan prposisi yang nilai kebenarannya memiliki syarat                  penentu. Jenis ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
              a)   Hipotetis adalah jenis pernyataan proposisi yang dapat dinyatakan                                            kebenarannya jika memenuhi persyaratan tertentu.

              b)   Disjungtif
                    Disjungtif adalah jenis pernyataan kondisional yang nilai kebenarannya di                                  peroleh berdasarkan pilihan tertentu

c.   Aspek Luas
             
Berdasarkan keleluasaan penyampaiannya, proposisi dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1)   Universal
      Universal merupakan pernyataan yang menjelaskan kondisi secara menyeluruh atau                bagian tertentu

2)   Partikular
       Partikular merupakan teknik dalam menyampaikan sebagian pernyataan dalam                       menyampaikan sebagian pernyataan dalam seluruh aspek kebenaran

3)   Singular
       Singular merupakan teknik penyampaian logika dalam sebuah pernyataan dengan satu           aspek saja.

d.   Aspek Kualitas dan Kuantitas
             
Berdasarkan sisi kualitasnya, proposisi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
1)    Proposisi positif atau afirmatif
       proposisi positif adalah jenis pernyataan proposisi dengan nilai predikatnya akan menjadi         pembenaran subjek yang dinyatakan.

2)    Proposisi negatif
       Proposisi negatif adalah jenis proposisi dengan predikatnya mengandung nilai yang tidak         mendukung atau menyalahkan subjek

A. Pola Berpikir

 1. Konsep ide atau gagasan

      Suatu ketika, mouse yang tersambung pada laptop Anda tidak bisa digerakkan sehingga pekerjaan Anda terhenti sementara. Keadaan tersebut akhirnya memicu pemikiran tentang apa yang sebenarnya terjadi pada mouse tersebut, apakah baterai telah habis, sambungan bluetooth kurang baik, mouse memang sudah rusak, atau mungkin karena sistem operasi atau perangkat komputer sedang bermasalah? Otak akan secara otomatis merespons dengan memberikan solusi cepat untuk menghadapi permasalahan tersebut. Daya respons berpikir yang melahirkan imajinasi berupa rancangan solusi terhadap masalah yang dihadapi sebagai hasil pemikiran, baik yang bersifat spontan maupun melalui proses pemikiran yang lama, dikenal dengan ide atau gagasan. Ide atau gagasan yang dihasilkan dari proses berpikir secara panjang dan matang disebut penalaran.Penalaran dapat memberikan solusi alternatif yang lebih matang.Sebaiknya, ide atau gagasan dapat memberikan manfaat, antara lain:

  • Dapat menjadi solusi alternatif pemecahan masalah.
  • Memberikan peran aktif dan positif bagi perkembangan diri sendiri dan orang lain.
  • Melahirkan konsep dan dinamika baru dalam hal teknologi, pengetahuan,dan keterampilan
  • Membuat terobosan baru yang membantu masyarakat.
  • Mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru.
  • Memberikan contoh teladan bagi orang lain.
  • Tidak bertentangan  dengan peraturan perundangan,agama, dan norma-norma sosial kemasyarakatan 
2. Teknik memetakan ide
     Kompleksitas permasalahan yang ditemui harus diimbangi dengan visualisasipenjabaran ide atau gagasan secara detail,jelas, dan mudah dibaca. Tahapan untuk mengtegorikan, menjabarkan, dan menggambarkan ide dalam sebuah sistem pemetaan dapat mengacu pada beberapa tahapan berikut.

a.    Menentukan pokok permasalahan yamg akan dijadikan tema dan ide utama. Tema yang         dijadikan sebagai ide atau gagasan dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu sebagai              berikut:
1)  Tema yang berifat memaparkan sebuah kondisi.

2)   Tema yang memaparkan beberapa alternatif pemecahan masalah.

3)   Tema yangmenjelaskan komponen pembentuk dari ide yang dijelaskan.

b.     Setelah menentukan pokok tema atau ide utamanya, Anda harus menjelaskan                          komponen pendukungnya, yaitu dengan menuliskan subtema yang akan dijadikan                    elemen penjelasannya.
c.     Dari subtema tersebut, kebangkan lagi dengan sub-sub item yang mungkin muncul                  sehingga lebih lengkap dan detail.
d.     Rangkaian ide utama dan subtema harus saling terhubung secara logika dan mewakili            proses berpikir yang divisualikan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan ketika memetakan ide atau membuat kerangka penjelasan, yaitu sebagai berikut: 

a.     Menetukan tema utama yang dijadikan subjek atau judul pengembangan peta. 

b.     Identifikasi setiap cabang- cabang yang maungkin ada dalam tema tersebut,                    seperti kegiatan yang mungkin dilakukan, substruktur organisasi yang dapat dibuat          dan lainnya.

c.     Dari subtema tersebut, kembangkan lagi dengan sub-sub item yang mungkin                  muncul sehingga lebih lengkap dan detail.

3.  Konsep Algoritme
     
Algoritme sebenarnya berasal dari kata "algorism" yang menfandung pengertian cara membuat metode penyelesaian masalah secara logis, runtut dan sistematis dalam waktu secepat mungkin. Algoritme merupakan serangkaian proses atau aturan yang disusun dan diurutkan secara sistematis dan logis untuk menyelesaikan permasalahan.

Minggu, 14 Agustus 2022

Profil

  Biodata diri

Nama: M. Reza Yogi Prasetyo

kelas: X TSM 1

Tanggal Lahir: 01 Juli 2007

Alamat: Sirahan,RT.03 RW.02

Agama: Islam

Jenis Kelamin: Laki-Laki

Foto:


G. Berpikir Algoritmik

  1.   Jenis Data dalam Penelitian         Filosofi berpikir komputasional identik dengan proses berpikir dalam menyelesaikan masalah dengan...